Minggu, 18 Mei 2014

Konsep Kebidanan Mengenai Teori Ernestine Wiedenbach

BAB I
PENDAHULUAN


A.             Latar belakang.

Secara umum teori dan konsep adalah hal yang sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan, teori-teori yang digunakan dalam praktik kebidanan berasal dari konseptual model kebidanan. Teori atau konsep sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam.
Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide  yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu. Konseptual model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu dan kemudian diterapkan sesuai dengan bidang masing-masing.
Salah satu konsep atau teori tersebut adalah teori dari Ernestine Wiedenbach. Wiedenbach adalah seorang nurse-midwife yang juga teoris di bidang keperawatan. Ia berkualifikasi sebagai perawat pada tahun 1925, dan menjadi nurse-midwife pada tahun 1946. Salah satu karya besarnya adalah kolaborasi dengan filsuf Dickoff dan James tahun 1960 ( Dickoff et al.,1992 a dan b ) ketika ia menjadi mahasiswa di Yale University School of Nursing. Namun masih banyak sebagian orang yang belum mengetahui teori tersebut. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan memberikan penjelasan mengenai teori yang dikemukakan oleh Ernestine Wiedenbach. Diharapkan makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua, amin.


B.              Tujuan pembuatan makalah.

Didalam pembuatan makalah ini terdapat beberapa tujuan yaitu :
1.      Untuk mengetahui lebih dalam tentang teori Ernestine Wiedenbach.
2.      Untuk memahami konsep-konsep model kebidanan menurut teori Ernestine Wiedenbach.
3.      Serta untuk memahami tahap-tahap untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan Ernestine Wiedenbach.

C.       Manfaat pembuatan makalah
Diharapkan pembacanya, khususnya calon bidan dapat mengetahui dan mengaplikasikan teori dari Ernestine Wiedenbach.



BAB II
PEMBAHASAN


A.          Pengetian Teori Ernestine Wiedenbach.

            Wiedenbach adalah seorang nurse-midwife yang juga teoris di bidang keperawatan. Ia berkualifikasi sebagai perawat pada tahun 1925, dan menjadi nurse-midwife pada tahun 1946. Salah satu karya besarnya adalah kolaborasi dengan filsuf Dickoff dan James tahun 1960 ( Dickoff et al.,1992 a dan b ) ketika ia menjadi mahasiswa di Yale University School of Nursing.
            Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dalam suatu proyek yang mempersiapkan persalinan berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read. Wiedenbach mengembangkan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasi dalam praktik.

B.       Konsep Model Kebidanan Menurut Teori Ernestine Wiedenbach
            Menurut Teori Ernestine Wiedenbach konsep model kebidanan dibagi menjadi 5, yaitu :
1.      The Agents
Empat elemen dalam ”clinical nursing” yaitu: filosofi, tujuan, praktik dan seni. ( Raleigh,
1989 dan Wiedenbach, 1964 ). Selain itu juga dikemukakan tiga poin dasar dalam filosofi keperawatan/kebidanan, yaitu:
a.       Menghargai atas kehidupan yang telah diberikan
b.      Menghargai sebuah kehormatan, suatu yang berharga, otonomi dan individualisme pada setiap orang
c.       Resolusi dalam menerapkan dinamisasi terhadap orang lain ( Raleigh, 1989 )
Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera, untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi orang tua.
2.      The Recipient
Perawat/bidan memberikan intervensi kepada individu disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan masing-masing ( Raleigh, 1989 ). Recipient meliputi wanita, keluarga, dan masyarakat. Perempuan menurut masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu yang berkompeten dan mampu melakukan segalanya sendiri, sehingga bidan/perawat memberi pertolongan hanya apabila individu tersebut mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.
3.      The Goal/Purpose
Tujuan dari proses keperawatan adalah membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Konsep Wiedenbach tujuan akhir dari perawatan “ sebuah ukuran atau tindakan yang diperlukan dan diinginkan seseorang dan berpotensi untuk merubah atau memperpanjang kemampuan seseorang tersebut untuk mengatasi keterbatasan “ ( Danko et al., 1989 cite Wiedenbach’s ( 1964 ).
Disadari bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum menemukan goal. Bila sudah diketahui kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan goal yang akan dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis yang berbeda dari kebutuhan yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis. Untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan pasien, bidan/perawat harus menggunakan mata, telinga, tangan, serta pikirannya.

4.      The Means
Untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan Wiedenbach menentukan beberapa tahap yaitu :
a.       Identifikasi kebutuhan klien
b.      Ministration, yaitu memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan yang dibutuhkan
c.       Validation, mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang dibutuhkan
d.      Coordination, koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien
Untuk bisa membantu pasien, perawat/bidan harus mempunyai :
a.       Pengetahuan, untuk bisa memahami kebutuhan pasien
b.      Penilaian, kemampuan pengambilan keputusan
c.       Ketrampilan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasien
5.      Framework
Yaitu kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial, organisasi, dan profesional.
C.   Tahap-Tahap Untuk Mencapai Tujuan Asuhan Kebidanan
            Dalam pencapaian tujuan, seseorang bidan memerlukan pengetahuan, keadilan, dan ketrampilan. Untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan, Wiedenbach menentukan beberapa tahap yaitu :
a.       Identifikasi kebutuhan klien
b.      Ministration, yaitu memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan yang dibutuhkan

c.       Validation, mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang dibutuhkan
d.      Coordination, koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien





BAB III
PENUTUP


A.        Kesimpulan
Dalam Teori Ernestine Wiedenbach terdapat 5 konsep model asuhan kebidanan yaitu:
1.    The agent : perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lain
2.    The recipient : wanita, keluarga, masyarakat
3.    The goal : goal dari intervensi (tujuan)
4.    The means : metode untuk mencapai tujuan
5.    The framework : kerangka kerja (organisasi sosial, lingkungan sosial, dan professional)
Serta terdapat 4 tahap untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan antara lain :
a.         Identifikasi kebutuhan klien
b.         Ministration, yaitu memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan yang dibutuhkan
c.         Validation, mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang dibutuhkan
d.        Coordination, koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien
B.        Saran
            Demikianlah makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun sebagai manusia penulis selalu tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini, agar kami dapat memperbaiki pembuatan makalah kami diwaktu yang akan datang.






DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani, Dwana, 2008. Konsep Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta
Hidayat, Asri, 2008. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan, MC Press, Yogyakarta
Lutfiati, Choiriatu, 2012. Teori - teori Kebidanan, Blogger




Tidak ada komentar:

PERTAMA KALI KE BANGKOK, BUDGET + ITINERARY 5N 6D

HALOOOO BLOG!! Sudah berapa tahun kah aku gak posting di blog??? Sepertinya lamaaa sekali yaaa huhu karena kehabisan content... Ka...